12 Oktober 2010

Antenatal Care

Antenatal Care

BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang


Ilmu Kebidanan atau Obstetri adalah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala hal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek dalam disiplin ilmu ini adalah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan.


Tujuan pelayanan kebidanan (Maternity Care) adalah menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya sehat tanpa gangguan apa pun dan kemudian dapat dirawat bayinya dengan baik.


Pelayanan kebidanan dalam arti yang terbatas terdiri atas:

1) Pengawasan serta penanganan wanita dalam masa hamil dan pada waktu persalinan;

2) Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan;

3) Perawatan bayi yang baru lahir; dan

4) Pemeliharaan laktasi.



Dalam arti yang lebih luas usaha-usaha yang dimulai lebih dahulu dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para remaja sebagai calon ayah dan ibu, dan dengan membantu mereka dalam mengembangkan sikap yang wajar terhadap kehidupan kekeluargaan serta tempat keluarga dalam masyarakat.


Reproduksi adalah suatu fungsi pada manusia yang sangat penting untuk mempertahankan diri dari kepunahan. Proses reproduksi mulai dari saat pembuahan, melalui masa kehamilan dan akhirnya mencapai titik kulminasi berupa persalinan, maka lahirlah insan yang menjadi generasi penerus.


1.2. Tujuan Praktek Klinik


Adapun tujuan pelaksanaan praktek klinik adalah :

1. Dapat mengetahui perawatan-perawatan pra kelahiran (Antenatal Care) khususnya mengenai keluhan-keluhan ibu hamil.

2. Dapat mengumpulkan data yang diperlukan dan kemudian dianalisis dalam laporan praktek klinik.

3. Dapat mengetahui dan lebih memahami secara implementasi dilapangan tentang keluhan-keluhan pada masa pra kelahiran sebagai langkah awal dalam mempelajari ilmu kebidanan (Obstetri).


1.3. Perumusan Masalah


Disini penulis dapat merumuskan tentang permasalahan-permasalahan yang lebih mendasar dalam menangani keluhan-keluhan ibu hamil pada masa pra kelahiran (antenatal). Beberapa hasil diagnosa dan wawancara (Anamnesa) terhadap beberapa pasien ibu hamil dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan permasalahan-permasalahan yang ada. Sehingga kemudian dapat ditentukan proses penanganan secara obstetris terhadap ibu hamil melalui perawatan antenatal.


1.4. Batasan Masalah


Sebenarnya keluhan-keluhan pada masa pra kelahiran yang terjadi pada ibu hamil sangat banyak. Namun pada kesempatan praktek klinik ini penulis hanya membatasi masalah keluhan sering kencing pada ibu hamil.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS


2.1. Antenatal Care


Metode pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan rutin sejak masa kehamilan dini disebut Antenatal Care. Sebuah tes yang dapat membantu calon orangtua untuk mendapatkan mendiagnosa kecenderungan bayi lahir cacat atau normal. Sehingga jika ada kemungkinan ketidaknormalan pada janin calon orangtua serta dokter yang menangani dapat segera mengambil tindakan.


2.2. Ruang Lingkup dalam Pemeriksaan Antenatal

Adapun ruang lingkup yang termasuk dalam pemeriksaan Antenatal adalah sebagai berikut;

1. Tes darah

Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan positif hamil. Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus tertentu atau resus antibodi.

Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk pemeriksaan hCG. Dunia kedokteran menemukan, kadar hCG yang tinggi pada darah ibu hamil berarti ia memiliki risiko yang tinggi memiliki bayi dengan sindroma Down.

2. Alfa Fetoprotein (AFP)

Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan. Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir rendah.


3. Sampel Chorion Villus (CVS)

Tes ini jarang dilakukan oleh para dokter karena dikhawatirkan berisiko menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk mendiagnosa penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi adanya kelainan pada janin seperti Tay-Sachs, anemia sel sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan sindroma Down.

4. Ultrasonografi (USG)

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada minggu ke-12 kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin.

Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala, tulang belakang, ginjal dan kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-hal yang bisa diketahui lewat USG.

5. Amiosentesis

Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia di atas 35 tahun. Karena hamil di usia ini memiliki risiko cukup tinggi. Terutama untuk menentukan apakah janin menderita sindroma Down atau tidak. Amniosentesis dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya. Tes ini dilakukan pada minggu ke-16 dan 18 kehamilan. Sel-sel dari cairan amnion ini kemudian dibiakkan di laboratorium. Umumnya memerlukan waktu sekitar 24 sampai 35 hari untuk mengetahui dengan jelas dan tuntas hasil biakan tersebut.


6. Sampel darah janin atau cordosentesis

Sampel darah janin yang diambil dari tali pusar. Langkah ini diambil jika cacat yang disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Biasanya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Tes ini bisa mendeteksi kelainan kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis atau rubela, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem plasenta semisal kekurangan oksigen.


7. Fetoskopi

Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes ini jarang digunakan karena risiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3 persen sampai 5 persen kemungkinan kehilangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip teleskop kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa.

Dimasukkan melalui irisan kecil pada perut dan rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu memotret janin. Tentu saja sebelumnya perut si ibu hamil diolesi antiseptik dan diberi anestesi lokal.

8. Biopsi kulit janin

Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Biopsi kulit janin (FSB) dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermolysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.

2.3. Fase Kehamilan

Dalam pertumbuhan janin ada beberapa fase yaitu;

1. Fase 0 – 4 Minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.

2. Fase 4 – 8 Minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan

3. Fase 8 – 12 Minggu

Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.

4. Fase 12 – 16 Minggu

Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.

5. Fase 16 – 20 Minggu

Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.

6. Fase 20 – 24 Minggu

Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

7. Fase 24 – 28 Minggu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.

8. Fase 28 – 32 Minggu

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

2.4. Perkembangan & Perubahan Pada Tubuh Ibu Hamil

2.4.1. Pada Trimester I ( 0 – 12 Minggu)


Pada bulan-bulan pertama kehamilan, mungkin tidak akan banyak orang yang mengerti bila anda sedang hamil, karena belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh anda. Tapi sesungguhnya tubuh anda secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan ini.


Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0 – 12 minggu) kehamilan :


Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara.


Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.


Sering Buang Air Kecil

Ibu hamil akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal.


Konstipasi

Ibu hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman.


Morning Sickness (Mual Muntah)

Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal.


Merasa Lelah

Ibu hamil akan merasa lelah, hal ini karena tubuhnya bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur. Carilah waktu untuk beristirahat sedapat mungkin.


Sakit Kepala

Ibu hamil mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak


Pusing

Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.

Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering.

Bila anda sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.


Kram Perut

Pada trimester awal ini, mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim. Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.


Meludah

Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi.


Emosional

Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu.


Peningkatan Berat Badan

Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak. Tapi karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air.


2.4.2. Pada Trimester II ( 13 – 28 Minggu)

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu):

Perut Semakin Membesar

Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.


Sendawa dan Buang Angin

Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada saat yang tidak seharusnya—jangan bingung—anda tak sendirian mengalami masalah ini. Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.


Pelupa

Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.


Rasa Nyeri di Ulu Hati

Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.


Pertumbuhan Rambut dan Kuku

Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir.


Sakit di Perut Bagian Bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar.


Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.


Mendengkur

Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.


Hidung dan Gusi Berdarah

Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.


Perubahan Kulit

Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.

Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat.


Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.


Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit.


Kram Pada Kaki

Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium.


Pembengkakan Sedikit

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan. Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.


Merasakan Gerakan Bayi Anda

Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.


2.4.3. Pada Trimester II ( 13 – 28 Minggu

Pada Trimester ke tiga ini perut anda sudah membesar. Dengan tambahan perubahan emosi ini, tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir ini.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:


Sakit Punggung

Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.


Payudara

Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.


Konstipasi

Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone. Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga.


Pernafasan

Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.

Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka anda akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.


Sering Kencing

Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing anda.


Masalah Tidur

Setelah perut anda besar anda dan bayi anda menendang di malam hari anda akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak.


Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.

Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul.

Varises juga dipengaruhi factor keturunan.


Kontraksi Perut

Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat.


Bengkak

Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki anda, kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.


Kram Kaki

Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium.


Cairan Vagina

Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.


BAB III

TINJAUAN KASUS


3.1. Pengumpulan Data


Pengumpulan data untuk meninjau keluhan-keluhan ibu hamil dilakukan berdasarkan diagnosa dan wawancara (anamnesa) terhadap pasien yang melakukan perawatan pra kelahiran (antenatal care) di Rumah Bersalin Kasih Mama.


Adapun pengumpulan datanya dapat dilihat sebagai berikut;


FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL


A.IDENTITAS / BIODATA

Nama ( Istri )

Umur

Suku/Kebangsaan

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat Rumah

Telp

Alamat Kantor

Telp


Nama ( Suami )

Umur

Suku/Kebangsaan

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat Rumah

Telp

Alamat Kantor

Telp :


B. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF )

Tanggal : 31 July 2007

Pukul : 17.15 WIB


1. Alasan kunjungan ini : Memeriksa kehamilannya

2. Keluhan utama : Sering kencing

3. Riwayat Menstruasi : Teratur

Menarche : Umur 12 Tahun

Siklus : 28 hari

Banyaknya : 2 x ganti dux

Dismenorrhoe : —

Teratur / tidak teratur : teratur

Lamanya : 7 hari

Konsistensi darah : merah


4. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu : G : II P : O A : 0

- Pernah keguguran : – Umur kehamilan

: …………..bln…………..kali

– Pernah dikuret : – kali

– Keguguran terakhir : -

– Jarak antara kehamilan : ……………………

– Pernah imunisasi TT : 2 x , pada usia hamil………………………..

– Persalinan yang lalu dibantu oleh : Bidan

– Tempat persalinan : RB Kasih Mama

– Jenis persalinan : -

– Komplikasi persalinan pada waktu yang lalu : -


5. Riwayat Kehamilan ini

- HPHT : 19-12-2006

- TTP : 26-09-2007

- Keluhan – keluhan pada trimester I : Mual dan muntah

trimester II : ……………

trimester III : Tidak ada keluhan apa-apa

- Imunisasi TT : -

- Kontrasepsi yang digunakan : -

- Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir : ………….kali

- Aktifitas sehari- hari :

Pola istirahat dan tidur :

Seksualitas : ……………..

Pekerjaan :

- Imunisasi TT 1 pada tanggal ………………………….TT 2 tanggal…………………..

- Kontrasepsi yang pernah digunakan :


6. Riwayat sosial :

– Perkawinan : resmi

– Status perkawinan : sah kawin : 1 kali

o Kehamilan ini : direncanakan

o Rencana pengasuh anak : Sendiri

o Perasaan tentang kehamilan ini : senang


C.PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )


1.Status emosional : stabil

2. tanda vital : …………………….

– tekanan darah : 110/ 80 mmHg

- denyut nadi : 84 X / menit

- pernafasan : 20 X / menit

- suhu : 37 oC

- berat badan : 64 kg

3. muka : – Oedema : tidak ada

– Konjungtiva : normal

– Sklera mata : normal


4. Dada : – simetris : ada

– mammae : normal

– benjolan : tidak ada

– striae : -

– Aeola : normal

– puting susu : menonjol

5. Ekstremitas

- oedema tangan dan jari : tidak ada

- oedema tibia, kaki : tidak ada

- betis merah/lembek/keras : tidak ada

- varices tungkai : tidak ada

- refleks patella Ka : ada

Ki : ada

6. Abdomen :

Bekas luka : tidak ada

– Pembesaran perut : sesuai dengan umur kehamilan

– Bentuk perut : normal

– Oedema : tidak

– Acites : tidak


Pemiriksaan kebidanan

*Palpasi uterus : ada

- T inggi fundus uteri : 29 cm

- Letak : kepala

- presentasi : kepala

- Punggung : kanan

- TBBJ : 2790

- Posisi janin : normal

- Kontraksi :

- Fekwensi : x/10 menit

- Kekuatan :

- Palpasi supra pubik kandung kemih :

*Akultasi : -

-DJJ : 143 x/i tempat : puka

-Frekuensi : teratur


7. Genitalia

* Inspeksi

Vulva dan Vagina : varices : tidak

Luka : tidak

Kemarahan : tidak

Nyeri : tidak

Parineum : Bekas luka/luka perut : tidak

Lain-lain : tidak

Bila ada :

S = Ibu Arnita umur 33 thn datang ke RB Kasih Mama. Ingin memeriksakan kehamilannya,tidak ada keluhan .TTp = 19-12-2006.HPHT : 26 – 09 – 2007


O = TD = 110/80 mmHg

Nadi =84 x/menit

rr = 20 x/i

Suhu = 37 C

BB = 64 kg

DJJ = 134 x/m

L1 = TFU 2-3 jari / pusat

LII = Puka

L III = Kepala

L IV = Konvergen


A = G = I P= O A = O. kehamilan normal

usia kehamilan 28 minggu

K/U Ibu dan Janin baik sudah TT

P = * Beritahukan ibu hasil pemeriksaan

* Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi.seperti : susu, buah buahan, sayuran.

* Memberitahukan ibu asal tidak makan makanan yang terlalu manis

– Tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Seperti : keluar cairan /vagina

Sakit kepala yang hebat

Bengkak kaki

* Ingatkan ibu persiapan persalinan

Seperti : – Biaya,Transportasi,Donor darah.

penolong/orang yang dapat mengambil keputusan

* Anjurkan ibu kepelayanan kesehatan bila terjadi komplikasi

– Ibu sudah mengerti penjelasan yang telah diberikan


3.2. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh pasien ibu hamil tersebut mengalami kehamilan secara normal, namun keluhan-keluhan tetap ada berdasarkan metabolisme dalam kehamilan. Permasalahan yang paling dominan yang dialami oleh pasien adalah keluhan sering kencing. Dalam hal ini dipengaruhi oleh somatomammotropin, peningkatan plasma insulin dan hormon-hormon adrenal. Sering kencing/buang air kecil terjadi karena kandung kencing tertekan oleh rahim yang membesar. Keluhan biasanya akan berkurang pada kehamilan setelah 12 minggu dan timbul kembali setelah kehamilan 28 minggu.


Pada trimester pertama pasien ibu hamil mengalami mual dan muntah. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormonal. Keluhan ini sering dikenal dengan “morning sickness” karena mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan.


Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, system endokrin juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea). BMR meingkat hingga 15 % – 20 % yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori yang diperlukan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Hal ini juga terjadi pada ibu hamil yang menjadi objek penelitian praktek klinik.


Keseimbangan asam-alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali; pada wanita tidak hamil kadar sebesar 155 mEq per liter menurun sampai 145 – 147 mEq pr liter. Sehubungan dengan ini, serum Na turun dari 142 mEq per liter sampai 135 – 137 mEq per liter dan disertai oleh turunnya plasma bikarbonat dari 25 ke 22 mEq per liter.


Protein diperlukan sekali dalam kehamilan untuk perkembangan badan, alat kandungan, mamma dan janin. Protein harus disimpan pula untuk kelak dapat dikeluarkan pada laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Di banding wanita tidak hamil, wanita hamil butuh tambahan 300 kalori per hari. Jumlah ini tidak banyak, kurang lebih setara dengan 2 gelas susu, atau semangkuk sup, atau satu porsi daging. Jadi, sebenarnya ibu hamil tidak perlu makan berlebih-lebihan, seperti yang sering diyakini sebagian orang. Makan terlalu banyak bisa menyebabkan pertambahan berat badan berlebihan, bayi jadi besar dan susah lahir, serta berat badan sukar turun kembali setelah melahirkan.


Terhadap suhu tubuh pasien ibu hamil mencapai 37 oC, ini tidak berbahaya apalagi pasien tersebut bukan hamil muda. Kalau suhu tubuh mencapai > 38 oC bisa membahayakan bayi. Demam bisa muncul akibat virus tertentu, misalnya campak yang dapat menimbulkan cacat bawaan pada bayi. Jika demam, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dan jangan memakai obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter agar tidak menimbulkan efek samping terhadap janin.


3.3. Penanganan terhadap keluhan

3.3.1. Keluhan Mual dan Muntah

Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual. Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda. Dan jangan kuatir biasanya keluhan mual-muntah akan menghilang pada akhir trimester pertama.

Hubungi dokter anda bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga anda tidak dapat makan atau minum apapun juga dan dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).


Secara lebih jelas cara mengatasinya yaitu;

• Makan lebih sering (misalnya 5-6 kali sehari) namun dalam porsi yang lebih kecil.

• Makanlah biskuit asin atau roti jika merasa mual.

• Simpan makanan di samping tempat tidur (misalnya biskuit asin), dan biasakan makan sedikit sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.

• Perbanyak menyantap makanan kaya vitamin B6 seperti roti gandum dan sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan jagung, karena bisa mengurangi mual.

• Berpikir positif : mayoritas mual muntah akan hilang sendiri setelah kehamilan bulan ketiga-keempat.


3.3.2. Sering Kencing/Buang Air Kecil


Anda akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal. Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat hamil ini. Selain itu juga diharapkan kebersihan tetap terjaga.


Cara mengatasi:

• Hindari kebiasaan menahan kencing

• Waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing : sakit dan panas saat kencing, rasa kencing tidak puas.

• Kurangi minum pada waktu malam.

• Latihan Kegel exercise untuk menguatkan otot-otot dasar panggul.


BAB IV

PENUTUP


4.1. Kesimpulan

1. Kehamilan yang terjadi pada Ibu Arnita merupakan kehamilan normal. Namun keluhan-keluhan yang dialaminya tetap ada sesuai dengan fase metabolisme kehamilan yaitu hanya mengalami keluhan mual muntah dan sering kencing/buang air kecil.

2. Penyebab sering kencing terjadi karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing dan perubahan hormonal.

3. Protein dan air sangat dibutuhkan pada masa kehamilan. Hal ini dikarenakan untuk menjaga pertumbuhan janin dalam kandungan.


4.2. Saran

1. Untuk pasien ibu hamil disarankan untuk tetap menjaga pertumbuhan janin sampai bayi lahir sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi namun dianjurkan jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung garam (asin), lemak, daging dan lain-lain.

2. Kritikan yang sehat dan bersifat membangun sangat diharapkan penulis untuk mencapai kesempurnaan dalam proses belajar disiplin ilmu kebidanan (Obstetri). Sehingga nantinya benar-benar dapat diterapkan dalam dunia kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA


Wiknjosastro, Hanifa, Prof. Dr, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga Cetakan Kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992.

Syafrida, 1996, Hubungan Pelayanan Antenatal Dengan Kematian Perinatal di Dati II Bogor Tahun 1996-1997, Tesis Bidang Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia, Depok.

Sintowati, Retno, Jurnal pendidikan kesehatan mengatasi keluhan hamil Pada ibu-ibu hamil di asrama group ii kopassus Kartasura, Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran niversitas Muhammadiyah Surakarta

Jurnal Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta

Website Info Diagnosa Kehamilan http://www.kuskus.us

Website Info Kesehatan : http://situs.kesrepro.info/kia/index.htm

Website Info Ibu Hamil : http://www.infoibu.com

Website Info Kebidanan http://www.conectique.com/

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kebidanan dan penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran USU, 29 April 2006 oleh T.M. Hanafiah.

Majalah Cermin Kedokteran. Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Tahun 2003.


http://ktiskripsi.blogspot.com/
Sumber: Antenatal Care
https://ktiskripsi.blogspot.com/2010/10/antenatal-care.html
Lihat Artikel Selengkapnya tentang: Antenatal Care
Download Judul Antenatal Care disini
Konetn 1 Konten 2 Konten 3 Konten 4 Konten 5

0 komentar:

Artikel yang berhubungan:

kti