22 Oktober 2010

Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin masih menjadi masalah besar dinegara berkembang (Saifuddin, 2002). Oleh sebab itu, maka pemerintah mencanangkan gerakan Nasional Kehamilan Yang Aman (Making Pregnancy Safer) sebagai strategi pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat tahun 2010 sebagai bagian dari program Safe Motherhood (DepKes RI dan WHO, 2001). Visi Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat, sedangkan visi MPS adalah menurunkan kesakitan dan kematian maternal melalui pemantapan sistem kesehatan berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita keluarga dan mayarakat melalui kegiatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin agar kesehatan maternal dipromosikan dan di lestarikan sebagai prioritas program pembangunan nasional. Salah satu sasaran program MPS yaitu menurunkan angka kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (Saifuddin, 2002).
Sehubungan dengan pelaksanaan strategi penurunan angka kematian ibu, maka diperlukan identifikasi faktor resiko yang dapat menempatkan maternal pada resiko tinggi post partum hemorogi (PPH) yang salah satunya adalah melalui riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik yang seksama. Faktor tersebut penting karena dapat menunjukkan maternal mana yang beresiko tinggi mengalami PPH sehingga tindakan dapat diambil untuk memastikan bahwa maternal tersebut melahirkan di fasilitas yang mampu menangani hemorogi, jika dan saat perdarahan terjadi (WHO, 2001).
Perdarahan post partum akan menyebabkan tubuh kehilangan darah lebih dari 500 cc, akibatnya akan terjadi syock karena perdarahan yang terus menerus. Akibat yang lebih serius yaitu kematian ibu. Selain itu, perdarahan post partum juga memperbesar kemungkinan infeksi puerperal karena daya tahan penderita berkurang, perdarahan yang banyak juga dapat mengakibatkan sindroma sheehan (Winkjosastro, 2002).
Berdasarkan Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 AKI di Indonesia sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, 2005). Sedangkan jumlah kematian ibu di provinsi Lampung pada tahun 2003 yaitu 98 per 186.248 kelahiran hidup (53 per 100.000 kelahiran hidup) dan meningkat pada tahun 2005 menjadi 145 per 165.347 kelahiran hidup (88 per 100.000 kelahiran hidup). Berdasarkan Laporan Evaluasi Program Seksi Kesga DinKes Kota metro jumlah angka kematian ibu tahun 2005 adalah 2 per 2.762 kelahiran hidup (72 per 100.000 kelahiran hidup) dan pada tahun 2007 angka kematian ibu mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 8 per 2.662 kelahiran hidup (300 per 100.000 kelahiran hidup).
Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, gestosis dan aborsi (Winkjosastro, 2002). Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia yaitu perdarahan (45.2 %), pre eklampsia dan eklampsia (12,9 %), anemia (1,6 %) dan penyebab tidak langsung 14,1% (Suara Pembaharuan online, 2007). Di provinsi Lampung yang menjadi penyebab terbesar kematian ibu yaitu perdarahan sebesar 50,69 % dan biasanya terjadi pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan ibu bersalin yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan (Profil DinKes Propinsi Lampung, 2005). Sedangkan di kota Metro penyebab kematian ibu pada tahun 2006 yaitu perdarahan (37,5 %), infeksi, anafilaktik syok, histerektomi, KET dan pre eklampsi berat masing-masing sebanyak 12,5 % (Laporan Evaluasi Program Seksi Kesga Dinkes Kota Metro).
Perdarahan pada ibu hamil dan bersalin dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu perdarahan sebelum usia kehamilan 28 minggu, perdarahan sesudah usia kehamilan 28 minggu (Perdarahan antepartum), dan perdarahan setelah fetus lahir (perdarahan yang terjadi dalam waktu 24 jam setelah persalinan berlangsung) yaitu perdarahan post partum. (sinarharapan online, 2007). Perdarahan post partum biasanya disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta dan sisa plasenta dan kelainan darah (Mochtar,1998). Adapun faktor predisposisi perdarahan post partum secara umum yaitu keadaan umum pasien yang mempunyai gizi rendah, kelemahan dan kelelahan otot rahim, pertolongan persalinan dengan tindakan yang disertai narkose, dan overdistensi pada kehamilan (Manuaba.1999).
Sebagai rumah sakit rujukan pemerintah di kota Metro, RSUD Ahmad Yani merupakan rumah sakit yang difasilitasi untuk menangani kasus-kasus yang terjadi di masyarakat, termasuk PPH di wilayah kota metro dan daerah-daerah perbatasan di sekitarnya.
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan pada bulan maret 2007 di RSU Ahmad Yani Metro terdapat 51 ibu yang mengalami perdarahan post partum selama tahun 2006 dan belum teridentifikasi presentase faktor-faktor predispodisi maternal yang dapat meningkatkan resiko terjadi PPH.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Karakteristik Ibu Dengan Perdarahan Post Partum di Ruang Kebidanan RSU Ahmad Yani Metro”

B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah yang ada, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSU A.Yani Metro ?”

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian : Deskriptif
2. Subyek Penelitian : Ibu yang mengalami perdarahan post partum di ruang kebidanan RSU A. Yani selama tahun 2006
3. Obyek penelitian : Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSU. A. Yani Metro
4. Tempat Penelitian : Ruang Kebidanan RSU A Yani Metro
5. Waktu Penelitian : 5 Mei 2007 s/d 7 Juni 2007

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya karakteristik ibu yang mengalami perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya karakteristik usia ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
b. Diketahuinya karakteristik paritas ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
c. Diketahuinya karakteristik riwayat kehamilan ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
d. Diketahuinya karakteristik riwayat persalinan ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
e. Diketahuinya karakteristik riwayat penyakit ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti, khususnya tentang perdarahan post partum.
2. Ruang kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk peningkatan pelayanan di rumah sakit khususnya di ruang kebidanan.
3. Pengembangan Program Dinas Kesehatan Kota Metro
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi data yang bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kota Metro.


Sumber: Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan
https://ktiskripsi.blogspot.com/2010/10/karakteristik-ibu-dengan-perdarahan.html
Lihat Artikel Selengkapnya tentang: Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan
Download Judul Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di ruang kebidanan disini
Konetn 1 Konten 2 Konten 3 Konten 4 Konten 5

0 komentar:

Artikel yang berhubungan:

kti